Berada di Kota Palu untuk sekedar berlibur berarti mencoba mengikuti ritme hidup orang Palu. Bersantai, bercengkrama dengan saudara atau teman, menikmati sore dengan pemandangan aduhai yang sulit untuk dilewatkan. Di sini semuanya serba lambat. Tidak ada orang yang tergesa-gesa seperti di Jakarta. Tidak ada kemacetan yang bikin orang marah-marah. Tidak ada umpatan yang keluar karna nabrak orang saking buru-burunya. It was like you are living in the other side of the world. Intinya di sini warga Palu tahu cara untuk menikmati hidup sesantai-santainya.
Karna Kota Palu di kelilingi oleh gunung dan pantai sehingga menjadi Kota Lembah, maka tidak salah saya juga mencoba hidup sebagai orang lokal. Menikmati keindahannya di sore hari. Saya lahir dan besar di Palu, namun sudah lama saya tinggal di Jakarta sejak tahun 2004 untuk kuliah hingga sampai sekarang menjadi seorang karyawan di perusahaan swasta di Jakarta. Tidak heran, jika saya sudah terbiasa dengan hidup dengan semua yang serba cepat. Semua yang serba terburu-buru. Semua yang serba cuek dan sifat-sifat kota besar lainnya.
Lalu, ketika ada ajakan keluarga untuk menikmati sore hari di Pantai Talise sambil menikmati jagung bakar yang sumpah sambelnya mantab banget, tidak ada yang bisa membuat saya menolak tawaran itu. Hanya bermodal Rp. 75.000,- sudah bisa menikmati 10 jagung bakar sampai puas, kepedesan, jagung nyangkut di gigi. Beneran deh, puas banget kalau makan jagung bakar di Pantai Talise. Apalagi dengan harga segitu murah.
Oia, jagung bakar di Pantai Talise Palu itu beda dengan jagung bakar versi puncak atau versi yang kita sering temuin di Jakarta. Sama-sama jagung sih, cuma jagung bakar di Pantai Talise menggunakan sambal ( cabai bukan saus botol) yang dicampur dengan mentega yang mereka olesi saat jagung bakar tersebut matang lho. Jadi berasa banget sensasi pedes dan nikmatnya. Apalagi ditambah dengan pemandangan ketjeh di depan mata. Angin yang berhasil bermain sambil ngacak-ngacak rambut, panasnya matahari sore, pemandangan anak kecil yang berlari-lari di bibir pantai serta sebagian dari mereka berenang di pantai. Bikin siapa pun yang merasa bahwa harusnya hidup itu yaa kayak gini. Hahaha.. Jangan khawatir kalau mau makan di sini, karna di sediakan tempat duduk dan meja sehingga bisa santai di sore hari.
Selain jagung bakar, banyak pedagang kaki lima di sekitaran pantai juga menjual makanan lain. Seperti pisang goreng dan saraba ( minuman susu yang dicampur telur dan jahe). Pas banget menghangatkan tubuh saat angin pantai lagi jahat-jahatnya di sore hari hahaha. Oia, harganya murah-murah jadi nggak usah khawatir jika akan merogoh kantong terlalu banyak. Lokasi Pantai Talise itu deket banget lho. Persis di tengah kota. Jadi, gampang banget kalau mau ke Pantai Talise.
Intinya, menikmati sore hari di Pantai Talise Palu dengan suguhan pemandangan indah serta makanan yang enak, bikin siapa pun pasti betah berlama-lama di sana.
Kiss & Hug
Vindri P.