Satu kata yang selalu tertanam di otak saat membaca dongeng-dongeng dari negeri antah berantah adalah " Happily Ever After - Hidup bahagia selamanya ." Mungkin untuk ukuran dongeng seperti itu. Kehidupan itu pasti berjalan sesuai yang diharapkan dan di inginkan, karna di dongeng itu ada sosok peri yang selalu membantu jika seseorang ditimpa masalah dan mampu membalikkan kehidupan berjalan normal kembali.
Tapi sayangnya, In the Real world, there is no fairy who can help you to solve your problem. Bahkan di kehidupan nyata manusia itu harus berusaha untuk menghidupkan khayalannya tentang kata " Happily Ever After " tersebut karna hidup itu tidak seindah yang dibayangkan dan di harapkan. Semua problematika kehidupan seakan-akan bersiap-siap untuk menerkam. Seakan-akan tidak membiarkan manusia itu hidup sesuai apa yang di inginkannya. Bahkan problem tersebut mampu membuat manusia itu ingin mengakhiri hidupnya. Sehingga di sini manusia itu di tuntut untuk berlaku seperti peri yang bisa dengan cepat mampu mengatasi masalah yang menimpanya.