Article
[ Explore Jakarta ] - Tidak Hanya Mall yang Tinggi, Jakarta Juga Punya Perpustakan Nasional Tertinggi di Dunia yang Akan Membuat Pecinta Buku Makin Betah.
Kadang, sebagai pecinta buku saya iri dengan negera lain yang sering sekali memanjakan para pecinta buku di negera mereka. Entah itu banyaknya pilihan toko buku, kafe buku dan wisata buku yang tersedia, namun juga lengkapnya fasilitas yang ada di perpustakaan nasional mereka, seperti di British Library di London. Walaupun saya sendiri belum pernah mengunjungi British Library, tapi membaca beberapa artikel tentang perpustakan tersebut membuat saya harus memasukkan tempat itu di salah satu intinerary saya nantinya.
Namun, sebelum jauh-jauh ke London, ternyata di Indonesia khususnya di Jakarta mulai melakukan pembenahan terhadap perpustakaan sehingga menarik minat bagi pecinta buku untuk berkunjung bahkan bagi mereka yang baru akan menyukai buku. Jika dulu perpustakaan hanya identik dengan mereka yang sedang mencari bahan untuk skripsi dan mengerjakan tugas sekolah dan kuliah atau bagi mereka yang sedang melakukan penelitian, namun tidak saat ini. Perpustaan sendiri bisa menjadi wahana baru bagi warganya untuk sekedar berwisata edukasi di akhir pekan dengan melihat banyaknya koleksi buku yang dimiliki.
Semua hal itu bisa didapatkan di Perpustakaan Nasional. Karna seperti yang diinfokan di awal bahwa saat ini Jakarta tengah berusaha memanjakan warganya dengan memberikan fasilitas dan akses sebaik-baiknya bagi kehidupan lebih baik di Jakarta. Buktinya, Perpustakaan Nasional yang kini terletak di Jalan Medan Merdeka Selatan, sudah mampu mengakomodir warganya dengan berbagai fasilitas yang ditawarkan.
Lalu, ada apa saja di Perpustakaan Nasional yang menjadi perpustakaan tertinggi di dunia?
Lokasi Strategis
Berlokasi di Jalan Medan Merdeka Selatan, bersebrangan dengan Monumen Nasional (Monas) dan berada di sebelah Balai Kota Jakarta dan berada di tengah kota, membuat Perpustakaan Nasional berada di lokasi paling strategis. Banyak akses yang bisa digunakan untuk bisa mencapai Perpusatakaan Nasional. Kendaraan pribadi, taksi online, kendaraan umum, semuanya bisa. Jadi tidak ada alasan untuk mengunjungi Perpustakaan Nasional.
Saat ke Perpustakaan Nasional, saya menggunakan TransJakarta yang murah meriah tanpa harus pusing memikirkan soal dana transportasi. Tinggal menuju ke Shelter Monas dari Ragunan (Koridor 6A) lalu melanjutkan dengan Koridor 2C dan turun di Shelter Balai Kota, tinggal nyebrang dan sampai di Perpustakaan Nasional. Memang, kelihatannya sangat ribet karna harus berganti jalur untuk sampai ditujuan. But, hey! Jangan malas wahai Jakartans, bukannya kalau ke luar negeri selalu seperti itu? Berganti jalur? Jangan malas deh, gunakan kakimu untuk bergerak agar sehat selalu :)
Alamat :
Jl. Medan Merdeka Sel. No.11, RT.11/RW.2, Gambir, Senen, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10110
Perpustakaan Tertinggi di Dunia.
Ini bukan main-main lho. Memang Perpustakaan Nasional adalah perpustakaan tertinggi di dunia dengan tinggi mencapai 126.3 meter karna gedung Perpustakaan Nasional terdiri dari 27 lantai termasuk rubahnah-nya. Mengutip beberapa situs, ada sejumlah perpustakaan yang terbilang tinggi, saat ini perpustakaan yang tinggi kedua ada di Amerika Serikat yaitu W.E.B.Du Bois Library yang memiliki tinggi 88 meter, sementara di atasnya ada Shanghai Library Institute yang memiliki tinggi 106 meter. Jadi, jika dibandingkan dengan kedua perustakaan tersebut, maka jelas sudah bahwa Perpustakaan Nasional adalah perpustakaan yang tertinggi di dunia yang ada di Indonesia.
Lobby Utama Sekaligus Museum
Sebelum memasuki gedung Perpustakaan Nasional, pengunjung akan terlebih dahulu menemukan sebuah gedung beraksitektur kolonial yang berada tepat di depan gedung Perpustakaan Nasional. Gedung tersebut adalah pintu masuk dan lobby menuju Perpustakaan Nasional. Selain sebagai lobby, gedung dengan beberapa pilar besar khas Erop tersebut juga berfungsi sebagai ruang pameran atau museum kecil yang menampilkan beberapa koleksi yang membuat langkah pengunjung terhenti sejenak karena banyaknya barang koleksi yang menarik perhatian.
Tidak ada salahnya untuk sekedar menikmati barang-barang koleksi tersebut sebelum masuk ke gedung utama Perpustakaan Nasional yang berlokasi tepat di belakang gedung lobby utama. Tidak ada biaya masuk ketika ingin menikmati koleksi di museum kecil tersebut. Cukup menuliskan nama sebagai daftar pengunjung di bagian depan lobby dan sudah bisa menikmati sepuasnya. Dijamin tidak akan mengecewakan.
Tidak sampai di situ saja, ketika sudah mulai memasuki gedung utama Perpustakaan Nasional, pengunjung juga bisa menikmati beberapa lukisan pemimpin Indonesia yang dipamerkan di lobby gedung Perpustakaan Nasional. Pokoknya keren deh!
Kafe Perpustakaan.
Tidak hanya menawarkan lobby yang menarik, di perpustakaan juga menyediakan kafe bagi pengunjungnya yang terletak di bagian belakang lobby. Kafenya memang kecil namun interior di dalamnya bikin betah. Apalagi harga ditawarkan juga tidak terlalu mahal, berkisar IDR 15K- IDR 40K. Karna ini kafe kecil, maka yang dijual hanya paganan simple seperti minuman ringan dan makanan yang sederhana seperti nasi goreng, dan beberapa western food.
Fasilitas Perpustakaan Nasional
Pergi ke tempat umum, pasti selalu mempertanyakan fasilitas apa yang ada di tempat tersebut. Begitu juga dengan Perpustakaan Nasional. Apakah juga memiliki fasilitas yang memadai bagi pengunjungnya?
Soal fasilitas, Perpustakaan Nasional sudah mampu memenuhi semua keinginan pengunjungnya lho. Lalu, fasilitas apa saja yang ada?
- Loker Penitipan Tas
- Papan Informasi
- Playground Untuk Anak / Zona Anak.
- Mushola
- Executive Lounge
- Kantin Perpustakaan.
Untuk bisa masuk ke dalam koleksi buku perpustakaan, pengunjung diharapkan untuk menitpkan bawaan mereka ke dalam loker penitipan tas. Tenang, bagi pengunjung yang membawa laptop dan barang berharga lainnya masih bisa dibawa masuk kok. Nanti petugas akan memberikan kunci loker serta tas yang digunakan untuk membawa laptop dan barang berharga lainnya. Lokernya sendiri cukup banyak kok. Ada 2 ruangan yang digunakan sebagai loker. Jadi barang bawaan yang dirasa tidak perlu dibawa masuk, bisa dititipkan.
Saking banyaknya lantai di gedung Perpustakaan Nasional, pasti bingung sendiri harus mulai dari mana. Tenang aja, karna di lobby gedung Perpustakaan Nasional, terdapat informasi mengenai lantai gedung Perpustakaan Nasional. Sehingga memudahkan bagi pengunjung untuk mengunjungi lantai yang diinginkan.
Saat playdate dengan ponakan, fasilitas ini yang sudah dicari sejak awal. Terletak di lantai 7 bersebrangan dengan ruang lansia dan disabilitas, playground untuk anak adalah tempat favorit yang bikin betah berlama-lama. Selain memberikan kebebasan bagi ponakan untuk bermain dan berlari ke sana kemari, zona anak juga membebaskan anak-anak untuk membaca buku sepuasnya. Banyak banget koleksi buku anak yang ada di zona ini.
Apalagi dinding ruangan ini penuh dengan mural kartun dan gambar yang membuat suasana jadi ceria. Awalnya di sini terdapat beberapa permainan untuk anak, tapi saat ke sana, permainan tersebut sudah tidak difungsikan lagi. Sayang banget kan? Padahal kalau ada, bisa bikin ponakan dan anak-anak lainnya makin betah. Secara yang namanya anak-anak itu bosenan. Hahaha.Di zona anak disediakan juga beberapa meja dan kursi yang para orang tua dan pengasuh sehari seperti saya untuk mengerjakan tugas atau sekedar browsing. Tenang aja, di sini juga di sediakan free wifi kok, sehingga tetap terhubung ke dunia maya.
Di lantai 7 fasilitasnya memang oke deh. Karna tidak perlu menuju lantai lain, di sini juga terdapat mushola yang luas lho. Tinggal jalan ke arah belakang, sudah menemukan mushola yang nyaman. Jadi, tidak ada alasan untuk menunda sholat dengan alasan nggak nemu mushola yah hihi.
Berlokasi di lantai 24, zona ini memang bikin jaw dropping. Karna dari lantai ini, selain bisa menikmati koleksi buku nusantara, dari lantai ini juga pengunjung disuguhkan oleh pemandangan Jakarta dari atas. Kebanyang dong, bagusnya kayak apa. Apalagi bisa melihat Monas dari dari atas itu sesuatu yang nggak pernah bisa dilihat sebelumnya kan?
Di lantai 24 ini memang dikhususkan buat ruang penerimaan tamu mancanegera, koleksi buku nusantara, dan executive lounge, tapi bukan berarti pengunjung umum tidak bisa masuk ke dalamnya. Cukup menuliskan saja di daftar hadir jika memang belum memiliki keanggotanaan perpustakaan, dan sudah bisa menikmati keindahan Jakarta dari atas gedung. Benar-benar pengalaman yang menakjubkan.
Saking betahnya, bisa bikin perut lapar lho. Tenang, di sini juga disediakan fasilitas kantin lho bagi perut-perut yang lapar. Terletak di lantai 4, pengunjung bisa memilih menu makanan yang diinginkan. Tenang, soal harga jelas bersahabat di kantong kok. Dan suasananya enak banget apalagi banyak colokan kabel di beberapa titik sehingga bagi yang kehabisan baterai, bisa banget mengisi daya di sini.
Karna saat itu saya sedang playdate dengan ponakan, maka tidak semua lantai saja jelajahi. Padahal banyak banget lho, zona-zona di masing-masing lantai yang ingin saya kunjungi. Untuk lebih tahu, mungkin bisa mengunjungi website mereka di sini
Untuk bisa masuk ke Perpustakaan Nasional tidak perlu menjadi anggota. Namun, jika ingin menjadi anggota bisa mendaftar di lantai 2 yang prosesnya tidak memakan waktu lama. Langsung jadi. Apalagi dengan fasilitas yang lengkap kayak gini, bikin siapapun pasti mau jadi anggota perpustakaan.
Kalau fasilitasnya selengkap ini, jadi makin betah baca buku di Perpustakaan Nasional. Jadi, sudah tertarik ke Perpustakaan Nasional kan?
See yaa!
Vindri Prachmitasari
Email : vindri.prachmitasari@gmail.com
instagram : @veendoorie
Facebook Fans Page :https://web.facebook.com/Vindri.Prachmitasari.Author