}); [Edisi Guangzhou ] - Pulau Shamian, Kota Tua di Guangzhou yang Masih Bersinar. | I AM GONNA TELL YOU MY STORY [Edisi Guangzhou ] - Pulau Shamian, Kota Tua di Guangzhou yang Masih Bersinar. - I AM GONNA TELL YOU MY STORY

.

[Edisi Guangzhou ] - Pulau Shamian, Kota Tua di Guangzhou yang Masih Bersinar.

8:26:00 PM

Kalau di film-film, kota tua itu identik dengan lokasi film horror atau film thriller yang akhirnya orang-orang bakal mikir ribuan kali buat mengunjungi kota tua. Padahal, kota tua itu justru menarik buat dikunjungi. Buang aja soal hal-hal berbau mistis atau horror di dalamnya, karna mau di tempat tua atau baru pun, hal-hal seperti itu pasti ada, percaya atau tidak.




Dan bagi beberapa traveler, kota tua itu justru sumber sejarah yang menyimpan banyak informasi di dalamnya. Nggak usah terlalu jauh mendalam soal sejarahnya karna bukan ahli sejarah, tapi bagi penikmat cerita masa lalu, kota tua itu justru menarik. Apa yang bikin menarik? Selain sejarahnya itu sendiri, bentuk bangunan yang unik dari tiap-tiap kota tua, informasi yang ditampilkan walaupun tidak semua dibaca tapi pasti ada satu hal yang nyantol dari informasi tentang bangunan tersebut ,  arsitektur serta informasi lainnya yang bisa dilihat dari struktur kota tua itu.



Dan senangnya, hal itu semua yang bisa saya dapatkan ketika traveling ke luar negeri. Bukan berarti di dalam negeri nggak ada. Cuma ada alasan sentilmentil di diri saya mengenai kota tua. Mungkin karna kebanyakan nonton film ber-genre history, time travel dan lain-lain yang kebanyakan berasal dari luar negeri seperti Hollywood dan K-Movie, maka lebih berasa dekat dengan kota-kota seperti itu.



Enaknya traveling ke negara lain adalah bisa menikmati beragam kota tua yang ada di suatu kota di negeri tersebut. Dan senangnya semua itu terpelihara dengan baik dan terjaga bentuknya hingga saat ini. Memang tidak semua dijadikan museum seperti kebanyakan bangunan tua, beberapa di antaranya dijadikan sebagai kafe, butik, bahkan hotel.

Salah satu kota tua yang bikin saya jatuh cinta adalah kota tua di Guangzhou yang berada di Pulau Shamian. Bagi saya, kota tua di Pulau Shamian itu bagus banget. Dan jumlahnya banyak. Nggak Cuma  lima atau enam bangunan tua, tapi hampir satu pulau itu adalah kota tua.




Sebenarnya pulau yang dimaksud di kota tua ini adalah sebuah gumuk pasir dalam Bahasa Tiongkok. Lokasi gumuk pasir ini dikelilingi oleh air. Wilayah itu dibagi menjadi dua konsesi yang diberikan pada Perancis dan Inggirs oleh pemerintah Qing pada abad ke-19 setelah perang opium kedua. Pembangunan dimulai di tahun 1859 yang mulai mengubah gumuk pasir menjadi sebuah pulau.

Setelah selesai pembangunan atas pulau tersebut, pulau yang memiliki luas 900 meter ini dipenuhi oleh gedung komersial khas bangunan di era Victoria dan juga terdapat bangunan yang dibangun di awal abad kedua puluh.



Yang menyenangkan ketika berkunjung di Pulau Shamian adalah banyaknya informasi yang tertulis dengan jelas dalam Bahasa Inggris di tiap bangunannya. Sehingga memudahkan pengunjung untuk mengetahui sejarah awal dari bangunan tersebut.

Berada di Pulau Shamian itu menyenangkan. Karna area ini penuh dengan pohon-pohon  hijau yang menjulang tinggi, taman yang dipenuhi bunga-bunga, serta bangku taman yang disediakan jika pengunjung merasa Lelah berkeliling. Tidak lupa banyak kafe dan kedai kopi yang tersedia di kawasan Pulau Shamian.






Udara di bulan September saat itu memang terasa panas dan gerah. Minum segelas kopi dan menyantap cemilan manis di kedai kopi sungguh menggugah selera.



Saking luasnya tempat ini, saya tidak sempat mengunjungi semua sudut di Pulau Shamian. Tapi, bisa melihat beberapa bangunan tua yang masih terawatt dengan baik sudah membuat saya senang. Jika pandemic ini berakhir, berkunjung ke Guangzhou untuk kedua kalinya bukan hal yang bisa saya tolak lagi. Karna jika ingin melihat bagian East meets West, di Pulau Shamian-lah  semua bisa dinikmati bersama.





 

How to get there :

Guangzhou Metro :

Line 1 atau Line 6 ke Stasiun Huansha.

Keluar dari pintu F dan berjalan menyebrang melewati jembatan kanal menuju Pulau Shamian.

Lokasi persis di seberang jembatan.



 

HTM : Gratis setiap waktu.

 



Stay safe & healthy

Vindri Prachmitasari

 

Email     : Vindri.prachmitasari@gmail.com

IG          : @veendoorie

Youtube: Vindri Prachmitasari

 

You Might Also Like

1 comments

Followers

Member of

Blogger Perempuan
ID Corners

Subscribe